July 24, 2015

Persaingan Masuk Untirta Makin Ketat

Calon mahasiswa baru Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten pada jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) memiliki catatan tersendiri. Peminat yang memilih Untirta pada tahun akademik 2015/2016 mencapai 19.934 orang atau naik 669 orang dibanding peminat tahun 2014/2015 sebanyak 19.265 orang.

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebagai PTN yang relatif muda (14 tahun) dari tahun ke tahun baik peminat dan maupun tingkat keketatan persaingannya terus meningkat. Dari sejumlah 19.934 peminat yang diterima 1.205 orang atau secara keseluruhan tingkat persaingan 1:17 satu kursi diperebutkan 17 orang sedangkan keketatan persaingan di tingkat program studi bervariasi mulai dari 1:30 hingga 1:5.

Menurut Rektor Untirta, Prof. H. Sholeh Hidayat, pada rapat Majelis Rektor Pergururan Tinggi Negeri (MRPTN) membahas laporan hasil SBMPTN tanggal 6 sampai dengan 8 Juli 2015 di Jakarta Untirta menduduki peringkat ke 27 dari 74 PTN pada kategori bidang IPA/Saintek, sementara pada kategori bidang IPS/Soshum Untirta menduduki peringkat 33 dari 70 PTN.

Dari informasi ini dapat memberikan gambaran Untirta sudah menjadi PTN favorit karena untuk dapat diterima di Untirta, calon mahasiswa tidak mudah dan harus menghadapi kompetisi yang ketat.

“Hal yang menggembirakan pula bahwa capaian hasil skor peserta SMBPTN Panitia Lokal Banten bidang IPA/Saintek urutan ke-3 setelah DKI dan DIY (Yogyakarta) dan bidang IPS/Soshum urutan ke-4 setelah DKI, DIY, dan Jawa Tengah. Mudah-mudahan data ini memberikan gambaran prestasi akademik para siswa lulusan SLTA Provinsi Banten,” katanya.

Untirta pada jalur SBMPTN menerima total 1.205 calon mahasiswa baru dengan rincian 547 laki-laki dan 658 perempuan. Prodi dengan daya tampung tertinggi adalah prodi Ilmu Hukum yang mencapai 145 calon mahasiswa baru, sementara prodi dengan daya tampung terendah adalah prodi Pendidikan Teknik Elektro dan Pendidikan Teknik Mesin.

Adapun untuk dapat diterima di Untirta rata-rata calon peserta SBMPTN harus memiliki skor 573,1. Sebaran skor SBMPTN calon mahasiswa Untirta jalur SBMPTN 2015 terendah adalah 519,2 dan tertinggi adalah 660,11. Capaian rerata skor bidang IPA/Saintek yang diterima di Untirta di atas Unud, Unila, UIN Malang, Unimed, UIN Sunan Ampel, Universitas Negeri Padang (UNP) dan UIN Walisongo.

Skor rerata untuk kelompok IPS, Untirta berada pada peringkat 33 nasional dari 70 PTN di Indonesia mengungguli Universitas Riau dan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Nilai rerata pada kelompok IPS ini Untirta 554,81 namun sebarannya (simpangan baku) cukup lebar yakni 31,65. Ini terlihat dari skor nilai minimum yang diterima adalah 341,69 dan maksimum 660,29.

Sementara jika dilihat internal Untirta, Skor SBMPTN rerata tertinggi ada pada Prodi Teknik Metalurgi, artinya raw input bahan calon mahasiswa Teknik Metalurgi adalah pada tahun akademik 2015/2016 yang terbaik. Adapun untuk calon mahasiswa dengan skor terbaik pada jalur SBMPTN pada tahun ini berada pada Prodi Akuntansi dengan skor 660,29.

Berdasarkan data tersebut di atas, lima besar rerata Skor SBMPTN terbaik masih didominasi kelompok IPA/Saintek, khususnya Fakultas Teknik, yakni 4 dari 5 terbaik tersebut adalah Prodi di Fakultas Teknik. Teknik Metalurgi, Teknik Kimia, Akuntansi, Teknik Industri, dan Teknik Mesin adalah prodi pengisi 5 peringkat terbaik skor rerata SBMPTN.

Data statistik SBMPTN tahun akademik 2015/2016, merupakan gambaran yang menunjukkan bahwa sama dengan calon mahasiswa tahun lalu. Berdasarkan hasil penelitian prestasi akademik mahasiswa Untirta tahun akademik 2014/2015 seleksi masuk Untirta, jalur SBMPTN memperoleh rerata hasil prestasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan kedua jalur masuk SNMPTN (Raport dan Prestasi Nonakademik) dan jalur Ujian Mandiri melalui Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMBPT). Oleh karena itu pada tahun-tahun yang akan datang diharapkan keputusan Kemenristekdikti dapat mengubah proporsi persentasi calon mahasiswa jaur SBMPTN dari 30 persen menjadi 50 persen, jalur SNMPTN dari 50 persen diubah menjadi 30 persen sedangkan jalur UMBPT tetap 20 persen.

Kualitas raw input calon mahasiswa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mutu prestasi belajar mahasiswa disamping faktor kualitas dosen dan proses pembelajaran serta kualitas sarana pembelajaran. Seleksi mahasiswa baru yang berkualitas merupakan salah satu ikhtiar mewujudkan visi Untirta Maju, Bermutu, Berdaya Saing dan Berkarakter Dalam Kebersamaan Tahun 2025, semoga.

Sumber : okezone.com

No comments:

Post a Comment